Semua ini bermula ketika ....
Hahaha! Entah siapa nama penulis yang mengawali sebuah cerita dengan kalimat itu.
Tapi, satu hal yang jelas bahwa sekarang ini Jogja tengah dilanda hujan yang kadang deras, kadang gerimis.
Tak ada bedanya dengan hidup segan mati tak mau.
Bagaimana dengan aku? Di tengah malam yang menuju ke angka delapan ini, aku sedang melakukan pemborosan BBM dengan cukup besar-besaran untuk ukuran
seorang anak kos. Televisi menyala, kipas angin beputar. Padahal, aku sedang menyalakan laptop dengan sumber arus dari PLN, sehingga otomatis televisi
tidak kuacuhkan dengan sukses. Selain itu, aku bisa saja membuka pintu dan jendela kamar untuk mendapatkan udara sejuk dan kipas angin dapat kumatikan.
Seketika itu juga bau busuk akan masuk tanpa permisi ke kamarku. Ak tak mau itu terjadi.
Lebih-lebih aku sekarang menggunakan laptop ini untuk menulis kalimat-kalimat seperti ini.
Hei! Di newsticker TV One barusan menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia resmi diajarkan di SD-SMA di Australia! Wow!
Saat ini TV One sedang memberitakan proses diperiksanya Boediono oleh Panitia Angket Bank Century.
Hm, tak ada komentar yang menggebu-gebu menyeruak ingin keluar dari mulutku soal kasus yang tak kunjung tuntas ini.
Susah ternyata mencari setitik kebenaran di antara kenyataan-kenyataan yang terkuak.
Wah, akhirnya keluar juga komentar dari mulutku melalui gerakan jari-jari tangan yang mengetikkan huruf per huruf di laptop ini.
Haha. Indonesia, Indonesia. Bersabarlah, dan yakinlah dengan pepatah Jawa "Becik ketitik ala ketara".
Suatu saat, akan terbukti mana yang salah, mana yang benar. Entah akan terbukti di dunia, atau di akhirat.
Bersabarlah.
Hei, ini berarti aku tidak sepenuhnya tidak mengacuhkan televisi di depanku, kan?
Hh..
Tak tahu berapa kali aku telah menghela napas ketika mengetik semua huruf ini.
Barusan, aku teringat kembali kata-kata dari situs yang mengambil dari tayangan yang menampilkan Mario Teguh.
Kata-kata yang kutampilkan di wallpaper laptop ini.
Tentang persahabatan. Super friendship.
Kata-kata yang membuatku menghela napas untuk ke sekian kalinya.
Hh...
Persahabatan. Sahabat.
God, do I have a friend? A real friend? A real friend that I know the meaning of frienship?
That words, God, that words. Remind me that I don't have such a friend like what that words say.
Such a friend.
Lagu manis dari Mc Fly yang berjudul "You've Got A Friend" juga mengingatkanku, menegaskan kembali bahwa aku tak punya itu.
Aku tersadar bahwa selama ini aku besikap demikian karena aku iri dengan mereka yang punya sesuatu yang aku tak punya.
Yah, mau bagaimana lagi? Aku adalah orang yang suka iri.
Tulisan ini berakhir dengan sebuah kenyataan indah yang harus kualami.
Haruskah hal ini kubagi dengan yang lain?
Tidak harus. Tapi mungkin akan kutaruh shortcut-nya di desktop.
Hm, hm....
19:52 12/01/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar