Minggu, 29 Mei 2011

Saat aku mengingatmu

Aku mengingatmu,
begitu perih, menyayat hati
semakin aku mengingatmu, sayatan itu semakin dalam.
Memang semuanya begitu indah dahulu,
tapi terasa kelam untuk diingat.
Berkali-kali aku ungkapkan bahwa melupakanmu tidak semudah mencintaimu.
Setelah aku sadar bahwa kau tak lagi mengharapkanku,
ingin rasanya alzheimer itu datang padaku.
Tak ada hal lain yang ingin kulakukan ketika mengingatmu,
selain Menangis.
Aku ingat kau dulu pernah bilang aku cengeng,
dan aku tak peduli.
Suatu hari aku memohon agar kau enyah dari tanah ini,
lalu sedetik kemudian aku berdoa agar kau hadir di depan mataku.
Kalau saja ada orang yang menawarkan operasi tukar otak,
aku akan bersedia dengan senang hati.
Jika waktu mengijinkanku untuk kembali di masa aku bersamamu,
aku akan lari jauh-jauh darimu pada saat itu.
Seandainya aku tidak punya hati,
tak kan pernah ada rasa itu.
cinta, cinta, cinta,
adakah yang lebih busuk dari itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar